Pengantar Halo, Pembaca! apakah kalian seorang pengelola website, atau sedang mencari panduan SEO untuk Optimasi Situs? Mari dimulai dari mengenal Jenis algoritma Google dan perannya dalam menentukan rangking keyword.
Di artikel ini, kita akan mengenal berbagai jenis algoritma Google yang telah digunakan sejak awal kemunculan mesin pencari.
Dari zaman PageRank hingga update-algoritma terbaru, kita akan mengupas masing-masingnya secara detail. Jadi, bersiaplah untuk memahami cara kerja algoritma Google dan bagaimana hal itu mempengaruhi hasil pencarian.
Algoritma Google
Algoritma Google adalah serangkaian prosedur matematis dan logika yang digunakan oleh mesin pencari Google untuk menentukan peringkat dan relevansi halaman web dalam hasil pencarian.
Algoritma ini sangat penting karena membantu Google menyaring dan menampilkan hasil pencarian yang paling relevan dan bermanfaat bagi pengguna.
Tujuan utamanya adalah untuk memberikan penalaman hasil pencarian pengguna internet yang lebih baik, menampilkan halaman web yang paling sesuai dengan pertanyaan atau kata kunci yang digunakan.
Jenis Algoritma Google sangat banyak,”Dugaan”.
Tetapi hanya beberapa jenis yang sengaja di informasikan. Peran Algoritma google berusaha untuk mengurutkan dan menyusun jutaan halaman web secara efisien berdasarkan faktor-faktor seperti relevansi, kualitas konten, otoritas, dan pengalaman pengguna.
Google secara teratur memperbarui dan meningkatkan Algoritma mereka untuk menghadapi tantangan baru, menangani praktik manipulatif, dan mengakomodasi perubahan dalam perilaku pengguna serta tren digital.
Setiap pembaruan Algoritma memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas hasil pencarian dan memberikan pengalaman pencarian yang lebih baik bagi pengguna.
Meskipun detail spesifik tentang Algoritma Google dirahasiakan untuk menjaga integritasnya, para ahli SEO dan pemasaran digital selalu berusaha untuk memahami pola dan faktor-faktor yang mempengaruhi peringkat halaman web di hasil pencarian Google.
Dengan demikian, mereka dapat mengoptimalkan konten dan situs webnya agar sesuai kriteria Algoritma dan muncul di posisi yang lebih baik dalam hasil pencarian.
Dan apa saja Jenis Algoritma dari google ?
1. PageRank: Pilar Awal Pencarian Google
Mari kita mulai dengan algoritma yang menjadi tonggak bagi mesin pencari Google: PageRank. Algoritma ini dikembangkan oleh pendiri Google, Larry Page, dan Sergey Brin, yang mengubah cara dunia mencari informasi secara online.
PageRank mengukur kepentingan suatu halaman website berdasarkan jumlah dan kualitas tautan masuk yang dimiliki halaman tersebut.
Semakin banyak tautan dari situs terpercaya, semakin tinggi peringkat halaman tersebut di hasil pencarian.
PageRank telah menjadi dasar bagi sebagian besar algoritma pencarian selanjutnya.
2. Google Panda
Algoritma berikutnya adalah Panda atau biasa juga dikenal Google panda.
Pemain SEO lama sangat familiar, dimana pernah merasakan masa jayanya melakukan spam keyword dan berhasil merangking.
Google panda diluncurkan, 24 Febuari 2011 diperkenalkan untuk melawan masalah konten kualitas rendah di halaman web.
Panda bekerja menilai kualitas konten pada sebuah situs dan mengurangi peringkatnya bagi web memiliki konten duplikat, rendah, atau tidak relevan.
Dengan demikian, Google berusaha memberikan hasil pencarian yang lebih baik dan informatif bagi pengguna.
Jadi! praktik On page seo dengan cara menyebar kata kunci berlebihan, menjadi kesalahan besar yang beujung akan berhadapan dengan google panda.
Untuk itu, amankan website anda dengan cara menghindari duplikat keyword, plagiat, atau konten yang kurang berkualitas; juga spam yang sengaja dibuat oleh penulis dan penjejalan kata kunci berlebihan.
Proses kerjanya algoritma Panda memberikan skor kualitas pada laman website atau blog. Skor ini kemudian digunakan sebagai faktor penentu Ranking.
Pada awalnya, Panda dianggap bukan sebuah salah satu algoritma, yakni merupakan filter dalam peringkat Google. Tetapi pada Januari 2016, resmi menjadi bagian dari Algoritma Inti yang memiliki peran penting menentukan kualitas situs di search engine.
Kini, Algoritma Panda semakin sering digunakan sehingga hukuman dan pemulihan dapat berlangsung lebih cepat.
Tips aman dari amukan Algoritma Google, Pastikan tidak melakukan spaming keyword, fokus konten berkualitas.
3. Google Penguin
Selanjutnya, ada algoritma Penguin. Bertujuan melawan praktik penyalahgunaan tautan atau link spam.
Algoritma ini mengidentifikasi dan menurunkan rangking website yang terlibat dalam manipulasi tautan untuk mendapatkan peringkat lebih tinggi.
Google memberikan peringatan bagi para pengembang web untuk mengikuti pedoman etika agar tidak terkena dampak negatif dari algoritma Penguin.
Update algoritma google selalu menghasilkan dampak, Apakah trafik menurun atau sebaliknya malah naik.
Jika Turun, coba deh audit ulang teknik optimasi Off Pages yang pernah kalian kerjakan.
Google Penguin, diluncurkan pada tanggal 24 April 2012. Pahlawan yang rendah hati dalam memerangi bahaya spam dan tautan yang tidak relevan di dunia maya. Ini mengakhiri praktik SEO Black Hat.
Dengan dedikasi yang tulus, Google Penguin bertekad untuk membersihkan situs-situs web dari tautan-tautan manipulatif yang bisa merusak kualitas hasil pencarian.
Konsep di balik Google Penguin Sederhana kok.
Ia berfokus pada menurunkan peringkat situs-situs yang cenderung menggunakan taktik tidak fair Black Hat SEO, mengandalkan tautan-tautan palsu atau teks yang dibuat-buat.
Sejak akhir tahun 2016, Google Penguin telah menjadi bagian tak terpisahkan dari Algoritma Inti Google.
Hal ini menegaskan betapa pentingnya peran dan kontribusi Penguin dalam memastikan hasil pencarian yang lebih adil dan berkualitas.
4. Hummingbird
Google berusaha untuk mengenali pertanyaan lebih rumit dan menyajikan hasil pencarian yang lebih relevan sesuai pemahaman tentang konteks pertanyaan. Jadi, tidak hanya mencocokkan kata kunci secara harfiah, tetapi juga mencari makna di baliknya untuk memberikan jawaban yang paling tepat.
Algoritma Hummingbird adalah salah satu dari beberapa algoritma yang digunakan oleh mesin pencari Google untuk memproses pertanyaan dan kata kunci pengguna, serta menampilkan hasil pencarian yang relevan.
Algoritma ini diperkenalkan oleh Google pada bulan September 2013.
Algoritma Hummingbird merupakan salah satu perubahan besar dalam cara Google memahami dan merespons pertanyaan pengguna.
Sebelumnya, mesin pencari Google lebih berfokus pada kata kunci individual dalam pertanyaan pengguna, sehingga mungkin menghasilkan hasil pencarian yang kurang relevan.
Namun, Hadirnya Algoritma Hummingbird, Google berusaha untuk memahami seluruh konteks pertanyaan pengguna, termasuk kata kunci dan relasi antar kata yang digunakan.
Algoritma Hummingbird memahami makna di balik pertanyaan dan memberikan hasil lebih relevan dengan mencari jawaban yang berhubungan erat sesauai topik atau konsep yang dimaksud oleh pengguna, bukan hanya berdasarkan kata kunci yang diinputkan.
Contoh Pencarian memakai Keyword : “Sepatu Eagle Murah”.
Ini memberikan pengalaman pencarian yang lebih baik dan lebih intuitif bagi pengguna, karena Google dapat memahami maksud pengguna dan menyajikan jawaban yang lebih informatif.
Dari maksud pengguna melakukan pencarian “Sepatu Eagle Murah” google Memahami kemungkinan anda akan berbelanja, melakukan perbandingan harga dari Toko ke Toko lain.
Hasilnya, kalian akan di suguhi berbagai market place.
Jadi,.
Salah satu aspek kunci dari Algoritma Hummingbird adalah kemampuannya untuk memahami pertanyaan bertanya panjang atau kompleks (long-tail queries) dengan lebih baik.
Misalnya, jika seseorang mencari “tempat makan enak di sekitar Jakarta dengan pemandangan indah,” Algoritma Hummingbird dapat mengerti bahwa pengguna mencari restoran memiliki pemandangan bagus di wilayah Jakarta, bukan hanya mencari kata-kata secara terpisah.
Dengan pengenalan Algoritma Hummingbird, Google semakin fokus pada menyediakan hasil pencarian yang berkualitas tinggi dan relevan bagi pengguna.
Algoritma ini merupakan salah satu contoh bagaimana Google terus berinovasi dan meningkatkan teknologi pencarian mereka untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang semakin kompleks dan bervariasi.
5. Google RankBrain
Google RankBrain adalah salah satu elemen penting dari algoritma mesin pencari yang diperkenalkan pada tahun 2015.
RankBrain menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk membantu memproses dan memahami pertanyaan atau kata kunci pencarian yang diajukan oleh pengguna.
Salah satu aspek menarik dan unik dari Google RankBrain adalah kemampuannya untuk belajar dan memahami makna di balik pertanyaan atau kata kunci yang tidak pernah ditemui sebelumnya.
Jadi, ketika pengguna melakukan pencarian memakai kata kunci yang tidak terlalu populer atau tidak biasa, RankBrain dapat menganalisis konteks dan mencoba memahami maksud sebenarnya dari pertanyaan tersebut.
Saya akan memberikan test , melakukan pencarian memakai keyword ambigu “Eagle Murah Sepatu”.
Dan hasilnya bisa dilihat sesuai screenshot diatas, Rankbrain mengetahui bahwa yang ingin diketahui adalah rekomendasi dari “Sepatu Murah Eagle”.
Jadi,.
RankBrain juga berperan dalam menentukan relevansi halaman web dengan pertanyaan pengguna. Meskipun tidak menggantikan algoritma lain seperti Hummingbird, RankBrain merupakan elemen yang memberikan “perkiraan” peringkat untuk hasil pencarian yang lebih kompleks atau ambigu.
Secara keseluruhan, RankBrain membantu penelusuran menyajikan hasil lebih relevan dan informatif bagi pengguna, terutama ketika mereka menggunakan pertanyaan atau kata kunci yang tidak standar.
Algoritma ini terus belajar dan berkembang seiring waktu, mengoptimalkan hasil pencarian dengan mengenali pola dan konteks pertanyaan yang semakin rumit.
Google RankBrain adalah salah satu contoh bagaimana kecerdasan buatan diterapkan dalam mesin pencari, membantu menjadikan pengalaman pencarian lebih canggih dan lebih memuaskan bagi para pengguna yang semakin menuntut.
6. Google BERT
Algoritma BERT merupakan inovasi terbaru Google menggunakan pendekatan pembelajaran mendalam untuk memahami konteks dan hubungan antar kata dalam pertanyaan pencarian.
Dengan pemahaman ini, Google dapat memberikan hasil lebih akurat dan relevan untuk pertanyaan kompleks atau ambigu.
Google BERT (Bidirectional Encoder Representations from Transformers) adalah teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan oleh Google untuk memahami bahasa manusia lebih baik dan mendalam.
BERT diperkenalkan pada tahun 2018 sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan pemahaman mesin pencari terhadap konten dan pertanyaan pengguna.
Apa yang membuat BERT unik adalah kemampuannya untuk memahami konteks dan hubungan antara kata-kata dalam suatu kalimat dengan lebih akurat.
BERT menggunakan model transformer, memungkinkan pemrosesan bahasa yang bersifat “bidirectional” atau dua arah. Dengan kata lain, BERT mampu memperhatikan kata-kata sebelum dan sesudahnya untuk memahami makna kata tertentu dalam suatu kalimat.
Sebelum adanya BERT, mesin pencari mungkin akan mengabaikan beberapa kata penting dalam kalimat atau bahkan salah memahami kata-kata yang ambigu.
Bersama BERT, Google dapat menyajikan hasil pencarian yang lebih relevan dengan memahami konteks kalimat secara lebih baik, termasuk pertanyaan-pertanyaan yang kompleks atau ambigu.
Contohnya, ketika seseorang mencari “bis apa yang bisa saya naik dari Jakarta ke Bandung,” kata “bis” dalam kalimat tersebut dapat diartikan sebagai angkutan umum atau kendaraan.
Sebelum BERT, hasil pencarian mungkin tidak begitu relevan karena kurangnya pemahaman konteks.
Namun, dengan BERT, Google dapat mengenali bahwa dalam konteks ini, “bis” merujuk pada angkutan umum, dan akan menampilkan hasil yang lebih sesuai.
BERT telah menjadi salah satu peningkatan besar dalam kemampuan pemrosesan bahasa alami (natural language processing/NLP) Google.
Algoritma ini terus ditingkatkan dan diintegrasikan ke dalam sistem mesin pencari Google untuk menyediakan pengalaman pencarian yang lebih akurat dan memuaskan bagi pengguna.
7. Google Venice
Saat ini, sampai dengan pengetahuan saya hingga September 2021, tidak ada yang dikenal sebagai “Google Venice” dalam konteks algoritma atau teknologi dari Google.
Mungkin kalian memiliki pertanyaan tentang lokasi “Venice” yang ingin dicari di Google atau ada informasi lain yang ingin Anda ketahui tentang Venice sebagai tujuan wisata atau topik tertentu.
8. E-E-A-T
Meskipun bukan algoritma secara teknis, E-A-T menjadi semakin penting dalam mengenali kualitas konten. E-A-T merupakan singkatan dari Expertise, Authoritativeness, dan Trustworthiness, dan Google semakin memperhatikan otoritas dan kepercayaan sumber informasi dalam menentukan peringkat. Situs yang dianggap sebagai otoritas di bidangnya dan memiliki reputasi kepercayaan yang baik lebih cenderung mendapatkan peringkat lebih tinggi.
E-E-A-T: Kunci Kualitas dan Kredibilitas Konten di Dunia SEO
Kesimpulan
Dari PageRank hingga algoritma terbaru seperti BERT, Google telah terus mengembangkan cara untuk menyajikan hasil pencarian yang lebih baik, relevan, dan informatif bagi pengguna.
Masing-masing algoritma memiliki peran penting dalam memastikan kualitas konten dan memberikan pengalaman pencarian yang optimal. Sebagai pengembang web atau pemilik situs, penting untuk memahami algoritma-algoritma ini dan mengikuti pedoman etika untuk tetap berada di puncak hasil pencarian Google.
Panduan SEO Berikutnya BAB : Cara Kerja Google Merangking